Yandex Mesin Pencari Internet terbesar di Rusia terancam bangkrut (istimewa) |
Hutang Yandex yang semakin membengkak, tak lepas dari campur tangan pihak Barat dan negara lain yang menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Rusia akibat invasinya ke Ukraina.
Mesin pencari terbesar di Rusia, Yandex (YNDX), terancam bangkrut lantaran tak sanggup membayar hutang dampak kehancuran pasar keuangan Rusia.
Apalagi, Yandex memiliki pangsa pasar besar, yakni menangani sekitar 60 persen lalu lintas pencarian internet layaknya Google.
Perusahaan Yandex juga tengah berjuang untuk menyelamatkan perusahaan induk di Belanda dengan memindahkan uang dari bisnis operasi utamanya di Rusia.
"Grup Yandex secara keseluruhan saat ini tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menebus notes (surat utang jangka pendek) secara penuh," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN Business, Senin (7/3).
"Jika kami dicegah untuk mendistribusikan dana tambahan dari anak perusahaan Rusia kami ke perusahaan induk di Belanda, maka Yandex tidak akan memiliki sumber daya yang cukup untuk menebus sebagian besar notes," kata perusahaan teknologi itu.
Lebih lanjut, perusahaan mengatakan bahwa krisis akibat invasi Rusia terhadap Ukraina juga menimbulkan ancaman.
Perusahaan-perusahaan Barat menghentikan pasokan teknologi dan layanan kepada pelanggan Rusia.
Penangguhan penjualan perangkat keras dan perangkat lunak yang berkepanjangan juga dapat merugikan Yandex.
"Kami saat ini sedang melakukan perencanaan kontinjensi untuk menentukan langkah apa yang akan kami ambil dalam hal ini dan sumber pembiayaan lain apa yang akan tersedia bagi kami," tambahnya.
Transaksi saham telah ditangguhkan pekan ini karena nilai aset Rusia anjlok di Moskow dan di seluruh dunia setelah invasi.
Perusahaan yang berbasis di Belanda itu memiliki saham yang terdaftar di Nasdaq dan bursa saham Rusia.
Investor yang memegang US$1,25 miliar dalam catatan konversi Yandex memiliki hak untuk menuntut pembayaran penuh, ditambah bunga apabila perdagangan sahamnya ditangguhkan di Nasdaq selama lebih dari lima hari.
Yandex masih belum dikenai sanksi tetapi masih bisa default.
0 Komentar